8:18 PM

Remunerasi Tenaga Kesehatan: Perawat dan Bidan serta Analis juga Kesling

Kita sebagai tenaga kesehatan patut bersedih, sebagai tenaga yang bekerja tanpa mengenal waktu dan keadaan, ada topan kita berangkat untuk menyalamatkan korban ada pesta kita berangkat untuk setandby, ada lebaran yang seharusnya berkumpul dengan keluarga kita berangkat untuk jaga posko, ada benjana kita berangkat, terus apa yang kita dapat.................? Barkah dari yang Maha Kuasa....? kita hidup Man ! tidak cuma butuh berkah, tapi juga butuh Uang dan US Dollar serta penghargaan.

Kita lihat profesi lain seperti TNI/POLRI kita semua tahu tugas-tugas berat beliau memang patut dihargai dan layak untuk di berikan REMUNERASI serta Penghargaan yang setingginya terlepas dari sifat-sifat "oknum" yang masih nyeper kesana kemari itu tanggung jawab atasan dan pimpinan tertinggi bagaimana meminimalisir kejadian-kejadian dimedia yang marak dilakukan TNI/POLRI.

Guru juga salah satu dari sekian profesi yang mendapatkan REMUNERASI, tanpa melihat hasil apa yang di persembahkan oleh guru setelah mendapatkan REMUNERASI terhadap mutu pendidikan kita, tenaga kesehatan sangat dan sungguh patut untuk mendapatkan REMUNERASI kalau tidak mau pemerintah dikatakan "melanggar rasa keadilan" kepada tenaga kesehatan.

Mendengar tenaga kesehatan orang awam pasti melirik kepada "tuan besar" Profesi DOKTER, yang kaya bermobil mewah dan gampang cari uang, sekali tutul dengan stetocup Rp. 50.000-200.000 padahal tenaga kesehatan itu ada 19 profesi salah satunya Perawat yang kata orang agak melas/nelongso karena banyak yang jadi pengangguran setelah lulus dan yang tua tidak naik-naik jabatan maupun golongannya.

Tenaga kesehatan memang layak diberikan REMUNERASI karena dedikasi dan pengabdianya yang tidak mengenal waktu dan tempat dan dalam hal ini Perawat dan Bidan sudah banyak membantu program pemerintah dalam menyehatkan serta mengurangi kematian dll, serta hampir semua program kesehatan masyarakat terutama di pedesaan Perawat dan Bidanlah yang pontang-panting untuk menyuseskan program tersebut,

Dan kesalahan terbesar Tenaga Kesehatan adalah tidak bisa bermain POLITIK, benarkah..? ataukah terlalu sibuk dengan pengabdian dan Barokah illahi? kita lihat saja Guru kita, sekarang sudah merambah di semua lini. dari Mentri, Gubernur, sampai ketua RT pak guru maupun ibu guru ada disitu...

Memang negara kita di bentuk dengan politik tapi seharusnya hati nurani juga tidak ikut berpolitik makanya jadinya seperti ini.....

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images